TABALONG – Perayaan idul adha 1442 hijriyah, masih harus dilakukan dengan sejumlah aturan pembatasan kegiatan dari pemerintah, salah satunya ppkm darurat. Hal ini lantaran pandemi covid19 masih melanda sebagian besar wilayah di indonesia.
Akibat aturan PPKM darurat tersebut, salah seorang perantau asal balikpapan di tabalong, ali usman, tidak bisa mudik ke kampung halamannya. Ia pun akhirnya memutuskan untuk mengisi waktu luang di hari raya idul adha dengan menjadi relawan di upt rumah pemotongan hewan di mabuun.
Sebagai seorang relawan Pemotongan Hewan Kurban, Ali Usman, mengakui bahwa salah satu tujuannya adalah men syiarkan kepada teman-teman pemotongan hewan kurban lain bahwa ada tata cara memotong hewan kurban yang tidak menyakiti hewan. Dia sendiri sebagai perwakilan dari suatu komunitas golok syariah bandung ingin menjadikan kegiatan yang dilakukan sebagai sebuah ibadah.
“alasan saya kesini tujuannya untuk menyiarkan cara sembelih yang tidak menyiksa karena selama yang saya lihat inikan ada yang pakai teknik gergaji, jadi menurut saya itu sangat menyiksa sekali, karena saya ikut grupnya ini golok syariah bandung, kebetulan ndak bias pulang ke balik papan jadi saya ikut berpartisipasi disini alasannya itu ajasih sekalian memberitahu kepada teman teman bahwa ada grup Gsb dan tujuannya itu visi misinya untuk men syiarkan cara sembelih yang islam yang tidak menyakiti hewan” Kata Ali Usman – Relawan Pemotongan Hewan Kurban.
Usman pun menambahkan, selain untuk ibadah, ia juga ingin mencoba atau membuktikan ketajaman golok yang digunakan untuk memotong hewan kurban. Pasalnya golok tersebut digadang-gadang mampu untuk memotong 30 ekor hewan kurban tanpa perlu diasah. (M. Arie Arieyadi).