TVTABALONG – Budidaya Bioflok kini mulai diminati masyarakat, salah satunya pembudidaya asal Desa Maburai Kecamatan Murung Pudak ini, yang memanfaatkan lahan kosong menjadi tempat mencetak uang melalui budidaya nila bioflok.
Memiliki berbagai kelebihan. Seperti hemat pakan, persentase nila hidup mencapai 90%, lebih cepat besar, waktu pelihara singkat, tidak perlu mengganti air, dan banyak lagi manfaat lainnya.
Pembudidaya nila bioflok, Abdur Rahman menuturkan saat ini dirinya masih memiliki kekurangan dalam hal fasilitas, khususnya atap untuk bioflok yang dimilikinya. Pasalnya air dalam bioflok seharusnya terjaga dari kontaminasi air luar agar kotoran yang dihasilkan nila dapat diolah maksimal menjadi pakan alami.
“Untuk bioflok khususnya nila ini apa namanya, kendala dengan air hujan jadi bila-nya air hujan itu cukup tinggi curahnya itu bisa mempengaruhi apa namanya siklus dari ikan tersebut, karena ini sistem bioflok jadi apabila-nya air hujan itu harus di ganti terus airnya, tidak bisa dibiarkan karena mengandung zat asam yang tinggi.” Kata Pembudidaya Nila Bioflok, Abdur Rahman.
Abdur Rahman menambahkan, jika memiliki modal yang cukup, budidaya bioflok sebaiknya menggunakan atap permanen atau daun rumbia, selain terhindar dari hujan ikan juga terlindungi dari sinar matahari langsung. (Gazali Rahman).