TVTABALONG – Warga Tabalong, khususnya di wilayah endemis demam berdarah tepatnya di Kecamatan Murung Pudak dan Tanjung, diimbau untuk mengenali habitat nyamuk aedes aegypti, penyebar virus DBD. Hal tersebut disampaikan Dinas Kesehatan Tabalong, lantaran musim mendekati peralihan, dari kemarau ke musim penghujan.
Dengan mengetahui habitat nyamuk, maka masyarakat dapat melakukan pembasmian, sehingga terhindar dari serangan nyamuk DBD. Selain itu, menerapkan pola hidup bersih dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal juga dapat menekan penyebaran nyamuk DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Tabalong, dr. Taufiqurrahman Hamdie, menjelaskan, nyamuk aedes aegypti biasanya menyenangi tempat-tempat kotor, yang tidak langsung bersentuhan dengan tanah.
“Kemarau kita ini tidak hanya kemarau kering saja, sewaktu-waktu ada hujan. Ini kita pehatikan, kewaspadaan kita terhadap penyakit DBD. Karena daerah yang sudah lama tidak hujan, apabila tedapat ada sampah atau penampungan air hujan ini bisa memicu terjadinya perkembangan dari vektor nyamuk aedes aegepty” jelas dr. Taufiq
“Apalagi setelah kemarau diakhiri dengan musim hujan, jadi setelah kemarau, ketika memasuki musim hujan, nyamuk-nyamuk aedes agepty akan berkembang apapila ada tempat-tempat perindukannya dan nanti ada peningkatan penyakit DBD” jelasnya lagi
Selain di kalangan masyarakat, Sekretaris Daerah Tabalong menginstruksikan agar hal serupa juga dipahami pegawai negeri sipil di lingkup Pemkab Tabalong. Sehingga Masyarakat Tabalong benar benar terbebas dari demam berdarah.
“kami sudah meminta kepada Dinkes untuk membuat surat, supaya melakukan langkah-langkah antisipasi menjelang musim hujan. Semua SKPD melakukan pembersihan terutama media-media perindukan nyamuk aedes agepty” kata A.M. Sangadji
Dalam tiga tahun terakhir, kasus penderita DBD di Tabalong meningkat signifikan. 2017 ditemukan 38 kasus, 2018 -106 kasus, dan tahun 2019 hingga bulan agustus ditemukan 168 kasus DBD. Penyebaran ini dinilai rawan terjadi di masa peralihan musim kemarau ke musim hujan.
Purnamasari